Wednesday, 26 August 2015

Efisiensi vs Inovasi


Pada suatu ketika terdapat dua perusahaan yang bergerak di industri otomotif. Yaitu perusahaan Majuter dan Majumund. Mereka memproduksi mobil.

Kedua perusahaan ini telah menikmati masa kejayaan mereka. Produksi minyak untuk BBM melimpah. Daya beli pasar yang tinggi. Pesaing yang masih sedikit, dst. Lalu, datanglah krisis..
Produksi minyak mulai berkurang. Perekonomian masyarakat melemah. Persaingan meningkat. Peraturan mengetat dan isu lingkungan mencuat. Dan banyak hal lagi yang membuat dua perusahaan ini mulai goyah.
Bagaimana mereka memecahkan masalah ini?

Perusahaan Majumund melakukan efisiensi. Karyawannya dikurangi. Biaya-biaya yang bisa ditekan; ditekan, bahkan dibuang kalau bisa.
Fokus manajemennya ada pada efisiensi. Dan perusahaan Majumund bisa survive melewati krisis kali ini. Lalu krisis kedua datang lagi. Ketiga. Keempat. Kelima. Dan seterusnya. Minyak bumi pun makin habis.

Masyarakat makin berhemat. Produsen mobil lain makin banyak. Dan banyak tantangan lain yang timbul yang mengurangi keuntungan dari penjualan mobil. Perusahaan Majumund terus mengencangkan pinggang terus mengutamakan efisiensi. Laju produksi diturunkan. 
Banyak karyawannya yang dikeluarkan dan akhirnya keluar dengan sendirinya. Teknologi mobil buatannya kurang inovatif, boros bensin dan dianggap kemahalan.
Lalu perusahaan Majumund mulai kehilangan banyak pelanggan. Pendapatannya menyusut. Hutang menjadi tertunggak.
Pada akhirnya perusahaan Majumund pun kolaps. Harus di bail-out pemerintah atau bangkrut. Binasa.  
Lain ceritanya dengan perusahaan Majuter. Ketika krisis, meski harus melakukan efisiensi. Perusahaan Majuter tidak berfokus kesitu. Perusahaan Majuter berfokus pada inovasi.
Inovasi dengan riset dan pengembangan meski biayanya tidak efisien. Memperbaiki proses produksi dengan peralatan yang baru. Mencari dan memelihara SDM yang ahli meski biayanya tinggi.

Yang terpenting adalah inovasi.
Perusahaan Majuter mencoba menciptakan mesin baru. Yang irit dan membutuhkan sedikit BBM. Mesin hybrid. Mesin listrik. Mesin hidrogen. Mesin berteknologi canggih.

Mesin yang akhirnya tidak terlalu terpengaruh oleh penurunan produksi minyak karena kecanggihannya.Lalu perusahaan Majuter membuat lini produksi baru. Mobil-mobil jenis baru yang peduli lingkungan dan didukung masyarakat serta disubsidi pemerintah.
Mobil canggih yang dijual murah tapi dengan mesin berteknologi baru yang berkualitas. Mobil jenis baru kala itu. Perusahaan Majuter membuka segmen pasar baru yang masih sepi pesaing.
 Seiring waktu, pasar baru ini mulai banyak pesaingnya. Mobil canggih dan murah mulai diproduksi pabrik mobil lainnya. Namun para konsumen percaya dengan pengalaman panjang perusahaan Majuter sebagai pelopor yang terbukti terus mengutamakan inovasi.

Posisi perusahaan Majuter aman untuk jangka waktu yang lama. Selama fokusnya pada inovasi, bukan efisiensi. Ya, kondisi saat ini memang kondisi yang serba sulit, apalagi untuk perusahaan yang masih berusaha untuk bangkit berdiri seperti kantor kita. Kondisi ekonomi yang kurang bersahabat, produk - produk yang masih baru sehingga pasarnya belum terlalu baik membuat kita harus mengencangkan ikat pinggang supaya kita dapat semakin tegak berdiri.

Seringkali efisiensi kita anggap sebagai penghalang kita dalam bekerja.
Seringkali kita mengatasnamakan EFISIENSI yang membuat kita tidak bisa maju. Apakah sudah tepat
langkah kita selama ini? 
Memang langkah efisiensi harus kita ambil supaya kita dapat melanjutkan perjuangan kita,
jadi seharusnya bukanlah malah menutup jalan kita.
Akan tetapi mungkin akan lebih bijak jika kita bisa memilah yang mana yang harus kita
efisienkan. Jadi walaupun kita melakukan efisiensi, namun focus kita bukanlah efisiensi itu sendiri, tetapi inovasi.
Efisiensi tidak sama dengan pelit. Efisiensi berarti pandai memilah kebutuhan dan biaya.
Efisiensi lebih kearah bagaimana kita berusaha mengurangi pengeluaran, tetapi dapat tetap menjaga kualitas hasilnya, bahkan meningkatkan hasil kerja kita. Lalu bagaimana caranya?
Tingkatkan kreativitas dong..

Misalkan, kertas kan mahal nih, jadi kita harus lebih kreatif bagaimana kita menciptakan
system paperless. Bisa saja kita optimalkan fasilitas email daripada surat menyurat. Memang bukan berarti kita benar - benar menghilangkan fungsi kertas dalam pekerjaan kita, tetapi kita meminimalisir, sehingga budget yang seharusnya untuk membeli kertas bisa digunakan membeli hal lain yang lebih bermanfaat, misalnya penambahan computer. Memang investasinya lebih besar, tetapi kita harus melihat jangka panjangnya, computer akan memudahkan kita dan mempercepat tempo kerja kita, sehingga bisa tercapai efisiensi juga.

Dalam melakukan efisiensi, tidak salah jika kita mengeluarkan budget besar terlebih dahulu, akan tetapi kedepan, kita dapat memperkecil cost rutin kita.Nah, tugas kita sebagai karyawan adalah bagaimana kita juga bisa melakukan efisiensi, bukan semata - mata penghematan ya..Kalau focus kita hanya hemat saja, maka kita akan memangkas semua biaya yang terlihat, tanpa kita mempertimbangkan biaya yang tak terlihat yang menyertainya.
Jangan hanya karena mengejar harga murah kita malah membuang uang, misal membeli Pulsa 50 Rp.50.500, - tetapi harus beli di Mangkang dibandingkan Pulsa 50 Rp.51.000, - beli di Genuk, kita lebih memilih beli di Mangkang..pikirkan juga berapa ongkos kita ke Mangkang.
Kalau Ibu Rumah tangga misalkan, untuk menjaga stabilitas keuangan, budget makan 1 hari adalah Rp. 10.000, - untuk 3 orang, apapun lauknya yang penting tidak lebih dari budget.
Tetapi dilain pihak malah membeli baju seharga Rp. 300.000,- Tingkatkan kreativitas. Jangan berhenti bekerja hanya karena ada 1 kebutuhan kurang terpenuhi. 
Putar otak bagaimana cara kebutuhan kita terpenuhi dengan jalan lain (tentu saja dengan cara yang baik, untuk itu inovasi kita harus kita jadikan focus dalam menyelesaikan tugas kita. 
Jangan bangga jika anda bisa mencapai target kerja anda, tetapi berbanggalah jika anda bisa mendapatkan cara mencapai target anda dengan lebih kreatif dan membuat semua departemen mencapai target juga dengan inovasi - inovasi anda.
Kata Bijak Minggu Ini :
Efisiensi bukan kambing hitam yang menghambat kita,
Efisiensi adalah kuda pacu yang membawa kita menuju kreativitas

No comments:

Post a Comment