Friday, 21 August 2015

Jalani Hidup Dengan Penuh Kesabaran

Seorang anak mengeluh pada ayahnya , “Aku capek, sangat capek. Aku belajar mati-matian sedang temanku dengan enaknya menyontek sehingga nilainya lebih bagus. 
 
Aku mau menyontek saja!”
Aku capek karena harus terus membantu Ibu, sedangkan temanku punya pembantu.
Aku capek karena aku harus terus menjaga lidahku, sedangkan temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati.
 
Aku capek ayah, aku capek menahan diri. Mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka !” Sang anak mulai menangis.

Sang Ayah tersenyum & mengelus kepala anaknya, “ Anakku, ayo ikut ayah”
Mereka menyusuri jalan yang jelek, banyak duri, banyak serangga, becek dan ditumbuhi ilalang 
“ Ayah, mau kemana kita? Aku tidak suka jalan ini. Lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka kena duri. Badanku dikerubungi serangga, berjalanpun susah karena tertutup ilalang. Beceeek. Aku benci jalan ini ayah. “ sang anak terus mengeluh
 
Akhirnya mereka sampai ditelaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak
kupu-kupu, bunga-bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang. Suasana yang sepi,
bersih dari sampah-sampah manusia, yang ada hanya daun-daun yang gugur.
“Wah tempat apa ini ayah? Aku suka tempat ini!”
 
“Kemarilah anakku, ayo duduk disamping Ayah. Anakku, tahukah kau mengapa disini
sangat sepi padahal amat indah? Itu karena orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek
padahal mereka tahu ada telaga disini. Mereka hanya kurang sabar dalam menyusuri jalan ini.
 
Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik,
butuh kesabaran dalam kejujuran, butuh kesabaran dalam bertindak agar kita mendapat
kemenangan”
 
Sedih sekali rasanya jika saya mendengar rekan-rekan dikantor mengeluh mengenai pekerjaan mereka yang berat ataupun suasana kerja yang tidak nyaman. Semakin sedih jika mendengar ada rekan kerja yang saling bermusuhan hanya karena masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan baik-baik. Hidup memang penuh dengan masalah, begitupun didunia kerja kita. Tidak akan mulus jalan yang kita lalui setiap harinya. 
 
Tetapi memang itulah yang harus kita jalani untuk sampai ada tujuan utama kita yaitu kesejahteraan baik lahir maupun batin. Mungkin kita akan bertanya, “Apanya yg bikin sejahtera? Tiap hari malah pusing, diomeli atasan, ribut dengan rekan kerja, gaji juga tidak besar?” Betul begitu?
Kalau iya, berarti kesalahan ada pada kita, bukan pada orang lain. Lho kok? Karena kita
belum bisa menanamkan dalam pikiran kita bahwa HIDUP=PERJUANGAN, jadi kita tidak
boleh menyerah.
 
Lalu bagaimana kita bisa merasakan sejahtera kalau begini keadaannya? Kuncinya adalah
berbuat yang terbaik. Terbaik untuk rekan, terbaik untuk perusahaan, BUKAN terbaik untuk diri kita sendiri. Kalau kita hanya memperjuangkan yang terbaik bagi diri kita sendiri, dapat dipastikan kita kurang peduli pada orang lain, akibatnya? Berselisih dengan rekan kita. Akan tetapi bukan berarti kita menghindari perselisihan ya, namun bagaimana kita membuat perselisihan bukan menjadi sebuah keributan atau permusuhan. Caranya? Lebih menghargai orang lain.

Biasakan diri kita untuk tidak cepat terpancing emosi saat ada perselisihan dengan rekan kita. 
Tanamkan dalam pikiran kita bahwa segala sesuatu bisa dibicarakan baik-baik, segala sesuatu ada solusi, kita bekerja dengan otak, bukan otot. 
Jadi kita bisa bersama-sama mencari solusi, bukan bersama-sama membentak.
 
Memang keadaan yang sangat tidak nyaman, kita harus mengalahkan ego kita, kita harus menahan emosi, melakukan sesuatu yang kita tidak suka bahkan kadang kita harus sejenak menyingkirkan harga diri kita dengan meminta maaf. Akan tetapi semua itu akan tergantikan dengan kesejahteraan.
 
Dengan kita mampu menahan diri, hubungan kita dengan rekan kita akan tetap nyaman,
kita bisa bekerja dengan lebih tenang, kita lebih optimal bekerja, pekerjaan juga lebih
maksimal hasilnya, perusahaan lebih maju dan akhirnya tujuan akhir kita tercapai.
 
Kesejahteraan lahir batin akan kita peroleh. Kesejahteraan lahir tercapai karena perusahaan makin maju dan penghasilan kita juga bertambah. Kesejahteraan batin karena kita bekerja dalam suasana yang nyaman, jadi berangkat kantor adalah berangkat menuju tempat yang menyenangkan.
 
Kalimat Bijak Minggu ini :
Hidup adalah perjuangan untuk mengendalikan dan mengalahkan diri dari ego

No comments:

Post a Comment