Wednesday, 6 May 2015

Berani Salah

Pernahkah kita menyisihkan waktu untuk menyadari kesalahan-kesalahan sendiri dan
sikap dan tindakan? Apakah ketika diingatkan tentang kesalahan yang dilakukan, masih
tersisa kebesaran jiwa untuk menerimanya? 


Coba diam sejenak , pikir dan telusuri dari ujung kaki sampai ujung kepala . Mungkin
kita akan menemukan kesalahan - kesalahan kecil yang kita sadari sebagai kesalahan .
Sebab hidup kita memang sering dalam ketidaksadaran sehingga bisa melakukan
kesalahan .


Keberadaan manusia tak ada yang sempurna . Tak ada gading yang tak retak . Tak seorang pun luput atau kebal terhadap kesalahan . Sehebat apa pun seseorang , pastilah pernah melakukan kesalahan . Yang membedakan adalah : tidak semua orang mau mengakui kesalahan . Mari jujur bahwa mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah dilakukan dan
memerlukan keterbukaan serta kerendahan hati . Karena gengsi , takut ditolak atau dianggap rendah , seringkali orang tidak berani mengakui kesalahannya , berusaha menutupinya bahkan malah mencari kambing hitam . Yang berjiwa besar pasti mau mengakui kesalahannya walaupun dibutuhkan suatu keberanian !
Kesadaran merupakan langkah positif menuju kesembuhan !
 

Apakah rekan - rekan masih ingat skandal video tidak senonoh antara Ariel Peterpan
dengan Luna Maya dan Cut Tari ?


Saat itu dengan beraninya Cut Tari mengakui bahwa itu memang video dirinya dengan Ariel , ia muncul di media ditemani suaminya . Tetapi pada saat yang sama , apa yang dilakukan oleh Ariel dan Luna Maya ? Mereka tetap menyangkal . Sampai akhir kasuspun ,
Luna Maya dan Ariel masih tidak mengakui dengan gamblang bahwa merekalah yang ada
di video itu . Luna Maya hanya meminta maaf berkaitan dengan pemberitaan di media ,
tanpa mengakui perbuatannya .Rekan - rekan , apa yang dilakukan Cut Tari adalah suatu usaha yang sangat baik . Ia mengakui apa yang telah dilakukannya itu menyebabkan sakit dalam diri keluarganya dan meresahkan masyarakat . Ia menyadari kesalahan . Tentu saja ini suatu langkah yang baik dalam hidup . 


Orang yang mampu menyadari kesalahan dalam dirinya itu orang yang memiliki kebesaran hati untuk memperbaiki situasi hidup . Orang seperti ini ingin hidup lebih baik . Ia tidak ingin terpuruk dalam kegelapan hidup . Dalam hidup ini banyak orang tidak mudah memiliki kebesaran hati untuk mengakui kesalahan dirinya . Orang lebih mudah mengajukan argumentasi pembelaan diri . 

Orang lebih gampang membela diri dengan mengatakan tidak melakukan hal - hal yang dituduhkan kepadanya . Tentu saja pembelaan diri boleh - boleh saja . Namun yang lebih penting adalah orang mesti berani menyadari kesalahan yang telah dibuatnya . Hal ini menjadi langkah awal dalam memperbaiki diri . Hanya dengan cara ini , orang mampu memperbaiki relasi yang telah rusak . Orang mampu menjalin kembali benang - benang kusut kehidupan . Maaf akan segera diberikan , ketika orang menunjukkan suatu perubahan dalam hidup ini .

Seseorang pernah berkata pada saya bahwa betapa indahnya dunia ini jika setiap orang
menyadari setiap tindakannya , sehingga dengan demikian terhindar dari kesalahan . Pemikiran seperti itu memang baik , tetapi yang terjadi tidak selalu seperti itu . Oleh karena semua orang memiliki “titik buta” ini maka kita seharusnya lebih berterima kasih pada orang lain yang telah menunjukkan kesalahan kita . Meskipun prinsip ini sangat mudah dipahami , tapi di saat menghadapi kesalahan , dibutuhkan suatu keberanian yang
sangat besar untuk menerimanya .


“Setiap kegagalan merupakan suatu undangan , mengajak kita memulai lagi satu langkah
awal . ” Jika kita merasa beruntung karena telah menghindar dari kesalahan , itu berarti kita telah kehilangan suatu kesempatan untuk menjadi dewasa . ”Manusia bukan orang suci , tak mungkin bebas dari kesalahan . ” Makna yang terkandung dalam perkataan ini , bukanlah mencari alasan atas kesalahan yang telah kita perbuat , melainkan mengajakkita agar lebih mawas diri dalam menghadapi kesalahan . Adalah menjadi pemenang pada
akhirnya Lalu apakah cukup dengan menyadari kesalahan ? Tentu saja tidak , pasti kita harus memperbaiki kesalahan supaya tidak terulang . Jika kita sudah tahu bahwa kita salah , bahwa kita mempunyai kekurangan , apakah kita hanya bisa bilang “INILAH SAYA , KAMU HARUS TERIMA” ???? Kalau itu yang terjadi , tak ada gunanya dong ... Kesadaran hanyalah langkah awal menuju kesembuhan , langkah berikutnya adalah “ KEMAUAN BERUBAH”


Ubahlah keadaan diri kita yang sudah kita sadari bahwa itu tidak benar atau tidak baik
menjadi keadaan yang benar atau baik. Kita tidak mungkin selamanya menuntut orang untuk memaklumi keadaan kita , kitapun harus memaklumi keadaan orang lain . Perbuatlah kepada orang lain apa yang ingin kamu
terima dari orang lain .


Kata bijak minggu ini :

”Dewa Langit menambahkan dua buah tas perjalanan bagi kita, yang satu berisikan kesalahan kita sendiri, diletakkan di penuh dengan kita.” Maka menunjuk belakang punggung kesalahan orang dari itu, kekurangan manusia orang lain, selalu lain, menyadari kesalahan diri sendiri. kita; yang diletakan hanya namun satu di bisa acap bermuatan depan tubuh melihat serta kali tidak bisa menyadari kesalahan diri sendiri.

Sumber :
Personalia Kantorku

No comments:

Post a Comment