Di sebuah perusahaan advertising, ada seorang gadis bernama Surti. Dia gadis desa, berkacamata tebal dan dengan pakaian sederhana yang jauh dari kesan modis. Setiap harinya ia bertugas mendistribusikan surat untuk para staf di perusahaan itu. Pekerjaannya terlihat sangat sederhana. Apa lagi jika dibandingkan dengan copywriter, art design, marketing yang dianggap penting karena memberi kontribusi lebih nyata pada perusahaan. Mungkin karena itu, keberadaannya sering diabaikan. Tak banyak yang tahu namanya. Mereka hanya mengenalnya sebagai si gadis pembawa dokumen.
Hingga suatu kali, Surti tidak masuk selama beberapa hari. Tak urung, kantor jadi kacau
karena surat tidak dapat terdistribusikan dengan baik. Dalam keadaan seperti itu, barulah orang merasakan betapa pentingnya kehadiran seorang Surti. Saat Surti masuk kerja, yang ada malah dimarahi oleh banyak orang karena dianggap mengacaukan pekerjaan mereka, padahal Surti sudah ijin untuk tidak masuk kerja kepada sang pemilik advertising. Yang mengejutkan adalah ternyata hari itu ternyata Surti masuk kerja bukan untuk menjadi
pengantar dokumen, tetapi oleh sang pemilik Surti dipanggil untuk diberi jabatan sebagai Manager....bagaimana bisa????
karena surat tidak dapat terdistribusikan dengan baik. Dalam keadaan seperti itu, barulah orang merasakan betapa pentingnya kehadiran seorang Surti. Saat Surti masuk kerja, yang ada malah dimarahi oleh banyak orang karena dianggap mengacaukan pekerjaan mereka, padahal Surti sudah ijin untuk tidak masuk kerja kepada sang pemilik advertising. Yang mengejutkan adalah ternyata hari itu ternyata Surti masuk kerja bukan untuk menjadi
pengantar dokumen, tetapi oleh sang pemilik Surti dipanggil untuk diberi jabatan sebagai Manager....bagaimana bisa????
Banyak orang yang tidak percaya dengan yang mereka lihat, orang yang biasanya tidak mereka anggap, kini malah menduduki posisi penting di perusahaan tempat mereka bekerja. Ternyata, Surti bekerja sambil kuliah, dia banyak belajar saat ia mendistribusikan dokumen-dokumen, kadang ia baca dokumen-dokumen itu, kemudian tanpa ragu ia bertanya jika ia kurang paham. Pertanyaan-pertanyaan itu sering dilecehkan oleh karyawan lain. Tetapi sang pemilik rupanya tahu kempuan Surti, seringkali beliau mengajak Surti diskusi mengenai masalah yang dihadapi perusahaan, sehingga ia berkesimpulan bahwa ia butuh orang seperti Surti untuk memimpin perusahaan.
Ya, tanpa disadari, kita seringkali kurang memperhatikan rekan kerja yang bagiannya lebih rendah. Mungkin, karena kita menganggap bergaul dengan mereka tidak banyak membawa keuntungan. Kita anggap pekerjaan mereka adalah pekerjaan rendahan, yang tidak perlu kemampuan khusus. Kadang kita menyangka seorang Office Boy itu hanya punya tenaga, tidak punya otak, tapi apakah kita tahu bagaimana kehidupan mereka setelah di kantor? Mungkin ada beberapa diantara kita yang pernah berkata “halah cuman lulusan SMA saja, paling tidak bisa apa-apa, tidak punya apa-apa”...tapi apakah kita tahu kalau ternyata diantara mereka ada yang sedang kuliah atau ternyata ia punya usaha sambilan “buka toko” ???
Manusia sering kali menghargai seseorang karena statusnya. Padahal status itu hanyalah buatan manusia dan tidak kekal. Jadi, rasanya tidak layak jika kita tidak menghargai orang lain hanya karena statusnya lebih rendah dari kita.
Yuk lebih
memperhatikan rekan kita, tanpa memandang statusnya. Kita adalah sebuah tim, tim adalah satu tubuh, kalau tubuh kita kehilangan kaki sebagai bagian yang kita anggap paling rendah dari tubuh kita,apakah kita bisa bekerja dengan optimal?Tim membutuhkan semua bagian untuk bekerja optimal. Tidak ada bagian yang tidak penting didalam perusahaan ini, semua bekerja dengan porsinya masing-masing dengan tujuan yang sama yaitu kemajuan perusahaan. Jangan pernah deh kita merasa pekerjaan, departemen atau diri kita lebih penting dari bagian lain.
memperhatikan rekan kita, tanpa memandang statusnya. Kita adalah sebuah tim, tim adalah satu tubuh, kalau tubuh kita kehilangan kaki sebagai bagian yang kita anggap paling rendah dari tubuh kita,apakah kita bisa bekerja dengan optimal?Tim membutuhkan semua bagian untuk bekerja optimal. Tidak ada bagian yang tidak penting didalam perusahaan ini, semua bekerja dengan porsinya masing-masing dengan tujuan yang sama yaitu kemajuan perusahaan. Jangan pernah deh kita merasa pekerjaan, departemen atau diri kita lebih penting dari bagian lain.
SEMUA ORANG DI KANTOR PENTING, SEMUA ORANG DI KANTOR BERHARGA DENGAN PORSINYA MASING-MASING. KITA BERHARGA JIKA KITA MENGANGGAP ORANG LAIN BERHARGA.
Jika saat ini kita masih belum mau mengenal teman di departemen lain, ayo kita mulai berkenalan. Jika saat ini kita masih mengganggap kita adalah yang terbaik, ingat bahwa kita tidak akan menjadi baik tanpa bantuan dari rekan-rekan kita yang lain, termasuk bagian terendahpun. Luangkan sedikit waktu untuk sekedar menyapa mereka yang pernah kita pandang remeh..
Kata Bijak Minggu ini :
Memandang orang lain hanya sebatas kulit luar adalah kebodohan yang sangat memalukan. Jangan menganggap dirimu berharga jika tidak menghargai orang lain.
Memandang orang lain hanya sebatas kulit luar adalah kebodohan yang sangat memalukan. Jangan menganggap dirimu berharga jika tidak menghargai orang lain.
Sumber :
Personalia Kantorku
Personalia Kantorku
No comments:
Post a Comment